SENTILAN. Ketua DPD I
Partai Golkar Sulsel Syahrul Yasin Limpo (dua dari kiri) memberi arahan
di Sekretariat DPD II Golkar Jeneponto, Minggu 1 Mei. MALLOMBASANG/FAJAR |
Radjamilo adalah bupati Jeneponto dua periode. Juga mantan Ketua DPD Golkar Jeneponto dua periode. Tapi tidak lagi memimpin Golkar karena tidak diizinkan oleh DPD I Golkar Sulsel yang kini dipimpin Syahrul. Alasannya, Radjamilo dianggap gagal. Lalu digantikan oleh Burhanuddin Baso Tika di Golkar, yang tidak lain adalah wabup Jeneponto.
Sekarang, Radjamilo mempersiapkan anaknya untuk maju di pemiulukada mendatang. Hal ini yang menjadi alasan Syahrul menegur Radjamilo. Hal itu disampaikan Syahrul Yasin Limpo di Sekretariat DPD II Golkar Jeneponto, saat kunjungannya menghadiri HUT Jeneponto, Minggu 1 Mei.
"Maaf pak Bupati. Bupati harus lebih konsen mengurus rakyat. Jangan dulu pentingkan pilkada. Pelaksanaan Pilkada Jeneponto 2013 masih jauh. Jadi mohon maaf pak Bupati, jangan urus pilkada dulu, lebik baik urus rakyat," ujar Syahrul dan didengar langsung oleh Radjamilo.
Syahrul mengajak Radjamilo sama-sama membangun Jeneponto. "Karena pilkada masih ada dua setengah tahun lagi. Kalau satu tahun atau enam bulan sebelum pelaksanaan Pilkada, boleh melakukan sosialisasi. Tapi masih jauh, jadi jangan mementingan politik Harus mengurus rakyat," kata dia.
Syahrul bahkan meminta Radjamilo jangan terlalu cepat melupakan kebaikan Golkar. "Karena selama dua periode pak bupati menggunakan pintu Golkar untuk maju dalam pilkada lalu dan terpilih kembali duduk sebagai bupati. Namun timbal baliknya pada Golkar, malah Bupati tidak peduli lagi terhadap Golkar," ujar Syahrul.
Sayang, Radjamilo menolak memberi komentar terkait teguran ini. Radjamilo memilih berlalu saaat FAJAR mencoba mengonfirmasikan langsung teguran tersebut. (lom)