Pasalnya, seluruh guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan honorer di sekolah tersebut, melakukan aksi mogok kerja dengan tidak beraktivitas memberikan pengajaran kepada muridnya. Akibatnya 175 murid kelas 1 hingga kelas VI terlantar.
Aksi ini dilatarbelakangi arogansi kepala sekolah. Mereka menganggap sang pemimpin di sekolah mereka sangat otoriter. Selain itu, tidak ratanya pembagian dana BOS, dan dana pendidikan gratis kepada guru-guru, juga sebagai pemicunya. (lom)